Minggu, 07 Oktober 2012

Seputar Adzan

Dari Malik bin Huwairts, sesungguhnya Rasulullah bersabda, " Apabila datang waktu sholat, hendaklah salah seorang diantaramu adzan dan yang tertua menjadi imam (HR. Sab'ah).

Dari Rofi' RA ia berkata : " Saya melihat Nabi SAW melaksanakan adzan shalat pada telinga Hasan bin Ali sewaktu Fatimah melahirkannya (HR. Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Ibnu Umar dan Aisyah RA mereka berkata : Rasulullah SAW bersabda : " Sesungguhnya Bilal adzan pada waktu masih malam maka makan dan minumlah kamu sekalian sehingga Ibnu Umi Maktum adzan". Ia adalah seorang laki-laki yang buta, tidak adzan sebelum dikatakan kepadanya " Engkau telah masuk waktu subuh ". Engkau telah masuk waktu subuh". (Muttafaqun Alaih)

Dari Ibnu Umar RA bahwasanya Bilal adzan sebelum fajar, maka Nabi SAW menyuruh ulang kembali, lalu ia adzan lagi. "Ingat bahwa hamba Allah tadinya masih tidur"

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori, Abu Daud, Nasa'i dan Turmidzi, disebutkan bahwa adzan jumat yang dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW sampai pada masa Abu Bakar dan Umar hanya satu kali, yaitu ketika khatib berada di atas mimbar.
Adzan dua kali dilakukan pada zaman Khalifah Usman, yang dikumandangkan di atas menara. demikian menurut Kitab Al Fiqh Ala Madzahibi Arba'ah, Jilid I hal.376

Hukum adzan adalah sunnat, dan asalnya hanya untuk memberitahukan waktu sholat saja (sholat 5 waktu)

Adzan tidak ada salahnya menggunakan pengeras suara.

Adzan dua kali sebelum sholat subuh adalah sesuai dengan hadits Aisyah RA dan Ibnu Umar RA tersebut.

Adapun Adzan dan iqamah untuk anak yang baru lahir dasarnya adalah Hadis Abi Rafi'i riwayat Abu Daud. Tetapi ada di antara ahli hadis yang menganggap hadis ini lemah.

Di dalam masyarakat juga dilakukan adzan, seperti waktu kebakaran, perang, di telinga orang yang sedang sedih, ketika memakamkan jenazah, ketika hendak berangkat haji. Adzan yang seperti itu tidak ada hubungannya dengan ibadat, hanya merupakan maklumat saja.

Oleh karena itu adzan yang harus dilakukan adalah yang ada contohnya dari Nabi SAW.

Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar